Minggu, 12 Desember 2010

you're my first love and my last love part :2

Aku melihat pria yang sempat berdebat denganku keluar dari mobil itu. Disusul dengan seorang wanita cantik memakai gaun dress warna merah dan seorang anak laki laki yang seumuran dengan ku. aku seperti mengenal laki laki itu. Ya dia jang geun suk pacarku saat ini. Tapi kenapa ada dia. Aku berfikir sangat keras. Aku memaksakan diriku ntuk menganalisa kejadian itu. aku terkejut dengan analisaku yang mengatakan bahwa mungkin jang geun suk adalah keluarga dari laki laki itu. mungkin jang geun suk adalah anak dari pria itu.

Aku jadi tak enak hati kalau memang itu ayah geun suk. Tapi bagainamapun juga orang yang membuat kesalahan tetap harus dihukum. Geun suk keluar dari dalam kantor polisi. Matanya menatapku. Tatapannya yang menyelidik seolah olah memaksaku untuk menjawab berbagai macam pertanyaan. Mengapa kau ada disini. Apakah benar kau yang melaporkan ayahku kekantor polisi.

Seketika itu juga aku menunduk. Aku tak kuat menatap matanya.

“apakah itu tadi adalah ayahmu” kataku membuka percakapan
“iya benar” jawabnya dingin. Aku tahu mungkin dia marah padaku.
‘shin hye. Apakah kau yang melaporkan ayahku” tanyanya
“aku.. aku. Aku tak tahu kalau dia adalah ayahmu sungguh aku tak tahu. Mianhe. Geun suk nan jeongmal mianhe”
“aku tahu kau tak tahu. Jadi kau sangat merasa bersalah” katanya. Mendengar kata kata yang baru saja dikatakannya aku merasa sangat terpojok. Aku memeluknya aku menangis dipelukannya. Geun suk tidak merespon perlakuanku. Dia hanya berdiri tegak sambil berusaha tegar. Saat aku memeluknya aku merasa aku bisa mendengar detak jantungnya. Detak jantungnya sangat cepat. Tiba tiba tangannya mencoba melepas pelukanku. Aku semakin mempererat pelukanku. Saat dia mencoba untuk melepaskan pelukanku aku pun mencoba bertahan, semakin erat memeluknya. “ shin hye ssi “ bentaknya. Aku tertegun seketika itu juga aku melepaskan pelukanku. Aku tidak menyangka jang geun suk yang selama ini baik dan penyayang serta sangat mencintaiku saat ini, detik ini juga ia membentakku. Belum sempat aku berkata kata ia langsung melanjutkan kata katanya. “ jangan seperti anak kecil. Cobalah untuk tegar. Kau sendiri yang melaporkan ayahku kepolisi. Sekarang kau sendiri juga yang menangis. Aku benar benar tidak mengerti jalan pikiranmu” katanya dengan nada tinggi.

Setelah ia berkata itu aku juga berfikir memang aku yang melaporkan ayahnya kepolisi. Tapi kenapa aku menangis. Apa karena aku merasa bersalah. Ya aku memang merasa bersalah tapi bagaimanapun keadilan harus ditegakkan. “ ya memang aku yang melaporkan ayahmu kepolisi. Aku sadar sekarang aku juga menangis. Tapi bukan hanya aku saja yang salah. Ayahmu juga salah. Seharusnya ayahmu bertanggung jawab dengan cara membawa wanita itu kekantor polisi. Tapi kenapa ayahmu malah pergi meninggalkan wanita itu. coba kau fikir kalau wanita itu adalah ibumu. Kau pasti juga akan melaporkannya kepolisi kan. Sekalipun yang menabrak ibumu adalah ayahku dan ia juga tidak mau bertanggung jawab seperti ayahmu. “ kataku. Aku mulai emosi. Setelah aku mengatakan itu aku lega tapi aku juga merasa bersalah karena ku rasa kata kataku terlalu berlebihan. Ku tatap matanya. Dia diam. Tidak lama kemudian wajahnya menunduk. Aku rasa dia telah merenungkan apa yang tadi aku katakan. “ geun suk. Ayo kita pulang “ terdengar suara parau dan lemah dari arah pintu keluar kantor polisi. “ ayah mana bu “ kata geun suk. “ ayahmu tidak ikut pulang. Ayahmu akan tinggal disini untuk sementara waktu geun suk. Sampai ia dinyatakan tidak bersalah. “ kata ibu geun suk sambl menahan tangis. “ kalau ayah bersala bagaimana ? omma bagaimana ? “ tanya geun suk bertubi tubi. “ jangan bilang begitu. Percayalah pada ayahmu. Kau tenang saja ayahmu hanya akan tinggal disini selama 1 minggu. Selama proses penyelidikan saja. Lalu setelah selesai sidang dan dinyatakan tidak bersalah ayahmu akan pulang. Tinggal dirumah bersama kita lagi” kata ibu geun suk yang sekarang sudah berada di dekat mobil. Geun suk diam seakan akan ia kehilangan semangatnya untuk hidup. Lalu ia berjalan menuju ibunya.

Setelah ibu geun suk masuk mobil, geun suk pun segera membuka pintu mobil. Sebelum ia masuk ia manatapku. Menatapku dengan tatapan yang penuh dengan kebencian. Disaat seperti ini seharusnya aku berada disampingnya. Seharusnya saat dia sedih aku berada disisinya, menghiburnya, memberikan semangat padanya. Tapi sekarang justru terbalik. Sekarang aku sudah menyakiti hatinya, aku sudah menghilangkan kepercayaan yang telah dia berikan kepadaku. “Arghhh penyesalan selalu datang terlambat” gumamku. Tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahuku. Sontak akupun menoleh. “ ayah sangat bangga padamu shin hye. Tidak sia sia ayah mendidikmu. Walaupun kamu masih duduk dikelas 2 SMP tapi kamu sudah bisa menegakkan keadilan. Ayah salut padamu. Tetaplah seperti ini terus” puji ayahku tak henti hentinya. Aku memang bangga bisa dipuji oleh seorang pengacara handal seperti ayahku ini. Tetapi kalau aku mengingat tatapan mata geun suk terhadapku barusan, hatiku sakit, menurutku untuk apa aku dipuji puji kalau disisi lain aku sudah menghancurkan hati orang lain.

Jang geun suk pov

Hari ini aku sangat gembira sekali karena tadi sepulang sekolah aku bisa pulang berdua bersama shin hye. Ya. Shin hye adalah wanita yang kucintai. Dia adalah cinta pertamaku. Hari ini sepulang sekolah aku sengaja mengajak shin hye untuk pulang bersama walaupun jalan menuju rumahnya tidak searah dengan jalan menuju rumahku tapi entah mengapa hati kecilku ingin agar hari ini aku selalu berada disampingnya. Seolah olah sudah tidak ada waktu lagi untuk bersamanya. Seolah olah besok dia bukan milikku lagi.

Malam ini ayahku pulang kerumah dengan wajah pucat. “ anneyonghasseo “ katanya lemas. “ anneyong” kataku dan ibuku hampir bersamaan. “ ya yoebo gwanecha “ tanya ibuku panik. “ ye. Gwanecha ” jawab ayahku dengan nada yang meyakinkan. Hari ini ibuku memasak makanan yang banyak sekali. Tidak biasanya. Menurutku hari ini terasa aneh sekali. Tiba tiba suara telfon rumahku berdering. “ biar aku saja “ kata ayah. Setelah menerima telfon ayahku langsung syok. Kurasa dia syok berat. “ appa gwanecha “. “ appa dipanggil pihak kepolisian dengan tuduhan tabrak lari “ katanya dengan suara lemas. Tidak lama kemudian iapun segera beranjak dari tempatnya ia berdiri tadi dan segera menghidupkan mesin mobil. Aku dan ibuku segera berlari menyusulnya. Aku segera masuk dan duduk di bangku depan. Sebelum aku masuk aku melihat sebuah benang baju tersangkut di kaca sepion. “ mungkinkan ayah benar benar melakukan tabrak lari “ batinku.

Sesampainya dikantor polisi aku segera tirun dari mobil. Betapa terkejutnya aku melihan gadis yang kucintai berdiri tepat disebelah pintu keluar kantor polisi. Aku segera keluar dari dalam mobil. Kulihat gadis yang kucintai itu terheran heran menyaksikanku keluar dari mobil. Akupun segera masuk kedalam kantor polisi dan menuju ruang pemeriksaan. Karena aku tidak kuat mendengar ayahku akan disidang akupun memutuskan untuk keluar. Saar aku keluar dari kantor polisi aku melihat park shin hye. Gadis yang kucintai. Akupun menghampirinya.

Dia melihatku dengan tatapan bersalah. Akupun menatapnya dengan pandangan menyelidik seolah olah tatapanku ini mendesaknya untuk mengatakan sedang apa dia disini. Apa dia yang melaporkan ayahku kekantor polisi.” apakah itu tadi adalah ayahmu” katanya membuka percakapan
“iya benar” jawabku dingin. Mungkin bukan dingin lagi yang aku rasakan tapi sekarang aku membencinya.
‘shin hye. Apakah kau yang melaporkan ayahku” tanyaku dengan nada mendesak
“aku.. aku. Aku tak tahu kalau dia adalah ayahmu sungguh aku tak tahu. Mianhe. Geun suk nan jeongmal mianhe” katanya dengan suara parau.
Mendengar suaranya itu aku merasa kasian. Mungkin dia memang benar benar tidak tahu kalau laki laki itu adalah ayahnya. Tapi sebagian hatiku berkata “ atau mungkin dia pura pura tidak tahu “. Kedua hatiku berperang.
“aku tahu kau tak tahu. Jadi kau sangat merasa bersalah” kataku. Setelah mengatakan itu hatiku jadi tidak karuan. Aku bingung. Mana yang harus aku pilih ayahku ataukah cintaku. Tapi menurutku ayahku lebih penting karena dia yang mendidikku dari kecil. Karena dia yang menafkahiku. Jadi kuputuskan sebesar apapun kesalahhannya aku pasti akan membelanya.

Belum sempat aku berkata kata dia sudah memelukku. Dia menangis dipelukanku. Tanpa aku sadari detak jantungku berpacu sangat cepat. Hal ini juga aku rasakan saat aku memeluknya pertama kali. Saat aku dan dia baru jadian. Apakah dia menyadarinya. Menyadari perubahan detak jantungku. Aku segera melepaskan pelukannya. Aku tidak ingin dia mendengarkan detak jantungku yang berpacu lebih cepat. Tapi semakin aku mencoba untuk melepaskan pelukkannya semakin erat pula dia memelukku. “ shin hye sshi “ bentakku. Aku kaget. Pertamakalinya aku membentaknya. “ jangan seperti anak kecil. Cobalah untuk tegar. Kau sendiri yang melaporkan ayahku kepolisi. Sekarang kau sendiri juga yang menangis. Aku benar benar tidak mengerti jalan pikiranmu” kataku dengan nada tinggi.


Setelah mengatakan itu kuliahat dahinya berkerut. Tanda dia sedang berfikir. Sessaat kami berada dalam keheningan. “ ya memang aku yang melaporkan ayahmu kepolisi. Aku sadar sekarang aku juga menangis. Tapi bukan hanya aku saja yang salah. Ayahmu juga salah. Seharusnya ayahmu bertanggung jawab dengan cara membawa wanita itu rumah sakit. Tapi kenapa ayahmu malah pergi meninggalkan wanita itu. coba kau fikir kalau wanita itu adalah ibumu. Kau pasti juga akan melaporkannya kepolisi kan. Sekalipun yang menabrak ibumu adalah ayahku dan ia juga tidak mau bertanggung jawab seperti ayahmu. “ katanya. Aku berfikir mendengar kata katanya. Sesaat kata kata itu memang benar. Tapi kurasa tak seharusnya dia berkata seperti itu. mungkin ayahku takut akan masuk penjara kalau dia membawa wanita itu ke rumah sakit. mangkannya dia memutuskan untuk meninggalkan wanita itu dijalan dan berpura pura tidak tahu. Dan lagi pula dia bukan ibu shin hye Fikiranku itu hanya mampu aku pendam. Karena tidak mungkin aku menjawab perkataannya. kulihat dia sudah mulai emosi. “ geun suk. Ayo kita pulang “ terdengar suara parau dan lemah dari arah pintu keluar kantor polisi. “appa mana bu “ kataku. “ appamu tidak ikut pulang. appamu akan tinggal disini untuk sementara waktu geun suk. Sampai ia dinyatakan tidak bersalah. “ jawab ibuku sambil menahan tangis. “ kalau appa bersala bagaimana ? omma bagaimana ? “ tanyaku bertubi tubi. “ jangan bilang begitu. Percayalah pada appamu. Kau tenang saja ayahmu hanya akan tinggal disini selama 1 minggu. Selama proses penyelidikan saja. Lalu setelah selesai sidang dan dinyatakan tidak bersalah ayahmu akan pulang. Tinggal dirumah bersama kita lagi” kata ammaku yang sekarang sudah berada di dekat mobil. Aku diam. Aku tak percaya. Aku tak bisa membayangkan kalau hal itu benar benar terjadi.

Setelah itu aku berjalan menuju mobil dengan langkah gontai. Setelah aku membukakan pintu untuk ibuku akupun segera berjalan menuju pintu sebaliknya dan membukanya. Sebelum masuk aku menatap wajah shin hye. Menatapnya dengan penuh kebencian. Setelah mobil yang dikendarai ibuku mulai berjalan menjauh dari kantor polisi aku berfikir. Seharusnya sekarang dia berada di sampingku. Seharusnya disaat aku sedih dia berada di sampingku, menghiburku, dan memberikan semangat padaku. Tapi kenyataannya, sekarang dia yang malah membuatku sedih. Menambah luka di hatiku bukan malah menyembuhkannya. Dia sudah menghilangkan kepercayaan yang telah aku berikan kepadanya.

TO BE CONTINUE

BAGAIMANAKAH KELANJUTAN HUBUNGAN JANG GEUN SUK DAN PARK SHIN HYE ...????
AKANKAH SHIN HYE MENDAPAT MAAF DARI GEUN SUK ATAS TINDAKANNYA DIMASA LALU ???
AKANKAH MEREKA BERTEMY KEMBALI ...??
TUNGGU KELANJUTANNYA DU YOURE MY FIRST LOVE AND MY LAST LOVE PART : 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar