Selasa, 07 Desember 2010

you're my first love and my last love

you're my first love and my last love

nie fanfic perdana aku
critanya gaje banget dech
klo mw langsung baca monggo ....
maaf klo jelek critanya

Park shin hye pov

“Kyaaaaaaaa” triakku. Aku terjaga lagi dari tidur malamku. Malam ini tepatnya pada pukul 23.29. Mimpi itu selalu datang setiap hari ulang tahun ku. Ya. Setiap tahun aku bermimpi hal yang sama. Mimpi. Tapi kenyataan.
Aku bingung kenapa aku selalu memimpikan hal itu. Bahkan yang lebih membingungkan lagi aku bingung kenapa aku selalu bermimpi pada saat hari ulang tahunku. Sudah 7 kali aku bermimpi seperti ini. Tiba tiba aku teringat kejadian 7 tahun yang lalu tepatnya saat ulang tahunku. Aku menggeleng gelengkan kepalaku. Aku tak mau mengingat kejadian itu lagi. gara gara kejadian itu hidupku berubah. Semua yang kusayangi pergi meninggalkanku.

Flashback

“malam ini dingin sekali” kata shin hye seraya menggosokkan kedua tangannya satu sama lain. Malam itu shin hye baru pulang dari belajar kelompok di rumah temannya kim so eun.”aaahhhh”. Tiba tiba shin hye mendengar sebuah triakan mencekam dari ujung gang. Shin hye kaget. Darah dalam tubuhnya seakan akan berhenti berdesir. Dengan mengumpulkan segenap keberanian akhirnya shin hye menghampiri asal suara itu.
Apa yang dia lihat sungguh mengejutkan. Seorang wanita bersimbah darah tergeletak di tengah jalan. “ ajuma. Ajuma bangun “ triaknya khawatir. Samar samar ia mendengar suara mesin mobil. Shin hye segera berdiri didepan mobil itu. “ ajushi. Tolong saya. Disana ada seorang ajuma. Kita harus segera membaanya kerumah sakit ”. kata shin hye mengiba. Tiba tiba secara tidak terduga laki laki didalam mobil tersebut berkata. “ aku tidak menabraknya sungguh “. Mendengar kata kata itu shin hye tercengang. “ tiba tiba dia berkata seperti itu. Aneh.” Pikirnya. “apa jangan jangan ajushi yang menabrak waita itu ?” kata sin hye setelah sadar bahwa ajushi itu yang menabrak ajuma yang tergeleak di lemas di tengah jalan.

Secara tak terduga mobil itu berjalan melewati sisi kanan shin hye. Tetapi spion kaca mobil ajushi itu menabrak bahu shin hye. Shin hye terjatuh. Samar samar ia melihat plat nomor milik orang yang telah menyerempet wanita itu. Shin hye pun segera menghafalkannya.

“tolong”. Terdengar suara lirih menyeruak kesunyian di jalan cempaka putih itu. Shin hye yang sadar kalau itu suara ajuma yang tertabrak tadi ia segera menghampirinya. Shin hye melihat ajuma itu memegang sebuah dompet. Dengan suara lirih ajuma itu berkata “ nak. Aku tahu kau anak yang baik. Aku memberimu amanat. Dompet ini milik orang yang tadi menabrakku. Aku sudah tak kuat lagi jadi… laporkan orang ini kekantor polisi “ Katanya seraya memberikan sebuah dompet.
Sunyi. Ajuma itu memegang erat tanggan shin hye yang gemetar. Shin hye sangat terpukul. Tapi tiba tiba ada sebuah mobil lewat. Shin hye segera menghentikan mobil itu dangan berteriak “ siapapun anda tolong kami “ katanya dengan suara parau. Mobil itupun terhenti. Seakan akan ucapan shin hye tersebut adalah mantra dan seakan akan shin hye adalah pemilik kendaraan itu. Seorang wanita keluar dari tempat mengemudi. Tampaknya wanita itu yang mengemudi. “ ajuma. Tolonglah kami. Wanita ini tadi menjadi korban tabrak lari. “ kata shin hye dengan cepat. Seolah olah tak ada waktu lagi baginya maupun wanita yang tergeletak lemas bersimbah darah di tengah jalan itu. “ baiklah. Ayo cepa bantu aku mengangkatnya kedalam mobil” katanya panik.
Setelah sampai di SOEUL INTERNATIONAL CENTER HOSPITAL.
“nak … “
“shin hye “. “ nan park shin hye imida “
“nak shin hye. Aku rasa kasus tadi harus dilaporkan kekantor polisi”
“iya saya tahu. Tadi saya juga sempat menghafal plat nomernya. Ajuma saya mau kekantor polisi dulu sebentar, nanti saya kembali lagi” kata shin hye sambil beranjak dari tempat duduknya.
“baiklah”
Belum sampai shin hye berjalan 1 langkah tiba tiba dokter keluar dari ruang UGD tempat wanita itu di rawat
“siapa keluarga pasien”
Shin hye langsung berlari menuju dokter tersebut dan berkata
“saya. Saya keluarga jauhnya”
“aku rasa nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi. mianhe”
Hati shin hye sakit. Seakan akan ia kehilangan ibunya sendiri. Air mata yang dicoba dibendungnya kini tumpah mengaliri pipinya. Shin hye langsung berlari meninggalkan rumah sakit. Ia tidak percaya kenapa ia bisa menangis saat wanita itu tiada padahal mereka baru bertemu beberapa jam ang lalu.

Shin hye menangis karena ia gagal menyelamatkan wanita itu. Shin hye bertekat akan menuntut laki laki yang melakukan itu. Laki laki yang menyebabkan wanita itu meninggal. Ia percepat langkahnya menuju kantor polisi. Sesal didadanya masih belum sembuh. Ia menangis sejadi jadinya di jalan. Ia merasa tidak berguna membela keadilan. Cita cita shin hye adalah seorang pengacara yang handal seperti ayahnya. Ia malu karena ia gagal membela keadilan.tapi ia optimis hukuman orang yang melakukan tabrak lari itu tidak ringan ditambah lagi ayahnya seorang pengacara. Ia akan meminta ayahnya menjadi pengacara wanita itu.

Sesampainya dikantor polisi shin hye langsung melapor tentang kejadian yang dilihatnya itu.

Park shin hye pov

“ini ajushi. Saya menemukan dompet laki laki yang menabrak wanita iu di jalan. Wanita itu berkata dia mengambil dompet laki laki yang menabraknya dengan tujuan melaporkannya kepolisi kalau dia sudah sembuh tapi wanita itu sekarang meninggal. Saya merasa bersalah karena tidak bisa berbuat banyak.”

“ saya akan melacak nomor telfon pemilik dompet ini adik tunggu saja ya” aku hanya mengangguk saja mendengar perkataannya.

Tidak lama kemudian aku melihat sebuah mobil dengan plat nomor yang sama memasuki pekarangan kantor polisi. Aku yakin itu pasti mobil milik pria yang menabrak wanita tadi.

Aku melihat pria yang sempat berdebat denganku keluar dari mobil itu. Disusul dengan seorang wanita cantik memakai gaun dress warna merah dan seorang anak laki laki yang seumuran dengan ku. aku seperti mengenal laki laki itu. Tapi kenapa ada dia.

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar